Jumat, 30 Januari 2009

Love at First Sight

Swear, tadinya saya enggak percaya sama ungkapan ini, “love at first sight..”.. secara saya enggak pernah ngerasain cinta pada pandangan pertama. Yang selalu terjadi, bergaul akrab, dekat, curhat, dan akhirnya jatuh cinta. Mengelola perasaan “witing tresno jalaran suko kulino” lebih mudah.. karena saya sudah tahu dan yakin dengan siapa saya jatuh cinta… Tapi ternyata malapetaka (atau berkah???) itu akhirnya melanda saya… Hhhuuuiihhh….setengah mati mengelola perasaan suka pada pandangan pertama…
Curi-curi pandang, mengagumi diam-diam, memaknai senyum dan tawanya, berlama-lama pengen ngobroll…. Aduhh… ini sich bukan saya yang sesungguhnya…(jujur..saya enggak pernah senorak ini…)
Awalnya sederhana, dia datang dan menjadi bagian dari tim saya di kantor.. New Comer..New Kid On The Block.. yang sukses membuat saya panas dingin enggak karuan. Sayangnya dia absolutely straight. So.. saya enggak mau berharap banyak..
Cukuplah memandang sambil berharap dia enggak sadar saya pandangin terus-terusan.. Cukuplah mendengar suaranya, suara tawanya, suara merdunya dikala dia menyenandungkan lagu-lagu yang lagi hits saat ini… Dan sering (sambil becanda garing), saya bilang suaranya bagus… Please..nyanyi lagi dunk..dari pada bete…G A R I N G abis dan norak khan…???
Subhanallah… Tuhan menciptakan umat-Nya benar-benar beragam… Dan makhluk yang satu ini sukses membuat saya jatuh cinta setengah mati…

Kamis, 29 Januari 2009

Another Side of Me

Aku melihat kedalam cermin itu sekali lagi. Tidak salah. Itu pantulan diriku. Lengkap dengan senyum jenaka dan mata yang selalu bersinar terang menantang hidup. Belasan tahun hidup mandiri telah menempaku menjadi pribadi yang kuat. Dan itu tercermin dari kedua mataku..
Aku tidak pernah menangis didepan orang lain..
Pun didepan keluarga besarku..
Bahkan ketika seorang kakakku menginterogasiku tentang "sesuatu"..
Aku tidak menangis...
Aku cukup melarikan motor kesayanganku jauh-jauh ke arah laut di selatan Lampung...
Lalu menangis tertahan didepan ombak yang memecah pantai...
menjerit keras-keras mengalahkan gemuruh arus laut...
Sambil membayangkan ada dua tangan yang mendekapku dari belakang
dan berkata...
Tenang...
Semuanya baik-baik saja..
Aku tetap ada disampingmu apapun yang terjadi..